Senin, 07 Februari 2011
HARI TERBAIK UNTUK KEHILANGAN IMAN
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Pernahkah anda mengharapkan datangnya kabar baik, namun yang datang adalah kabar buruk. Saya mengalaminya dalam pola yang agak unik. Kabar baik tetap berdatangan, namun datang juga 1 kabar buruk yang cukup untuk menghapuskan kegembiraan saya akan kabar-kabar baik lainnya. 1 kalimat negatif mampu menghancurkan efek dari puluhan kalimat positif.
Hati saya dibuat hancur oleh sebuah kabar saat saya seharusnya menikmati sukacita yang luar biasa. Satu malam sebelumnya saya memutuskan untuk mengambil waktu berdoa puasa di saat yang special ini. Namun tak disangka-sangka, ketika membuka mata saya harus berhadapan dengan sebuah masalah yang belum pernah saya hadapi sebelumnya. Rasa takut dengan segera menyergap hati saya. Iman sekuat baja yang saya miliki beberapa jam sebelumnya, hilang entah ke mana.
Seseorang telah merusak nama baik saya. Ada kesalahpahaman yang tidak dikomunikasikan dengan baik. Perasaan terluka bercampur takut. Marah menjadi satu dengan kuatir. Dibutuhkan usaha yang sangat keras untuk membuat mata saya dapat memandang Tuhan. Masalah serasa jauh lebih nyata dibandingkan dengan Pribadi Allah yang besar, yang baru saja saya kagumi sebelumnya. Kekuatan rohani saya hilang. Sekenario-sekenario terburuk muncul di kepala saya.
Hari itu saya memang tidak punya pilihan lain, selain datang kepada Tuhan. Saya tidak dapat datang ke hadiratNya dengan sukacita, senyum di wajah dan iman yang penuh. Bahkan saya tidak dapat merasakan kehadiranNya pagi itu. Tapi saya tahu, saya memiliki Firman Allah (Alkitab) yang akan berbicara kepada saya.
Matius 5:3
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”
Hari di mana seharusnya saya merasa special, menjadi hari di mana saya belajar menjadi “nothing.” Kepala tertunduk dan berdoa. Saya tidak bisa meminta kepada Tuhan, saya harus berseru kepada-Nya. Setiap kali saya mengalami masalah, saya sangat mengharapkan Firman Tuhan berbicara. Saya ingin memiliki ayat yang bisa saya pegang sebagai suatu garansi bahwa saya bisa melewati hari ini dan mengatasi masalah ini.
Mengenai apakah saya salah atau tidak, saya percaya TUHAN Maha Tahu. Saya sangat mengharapkan pembelaan Tuhan, bukan sekedar pembelaan manusia. Saya tidak ingin orang-orang yang saya cintai menjadi sedih. Saya tahu, Bapa bisa dipercaya. Saya harus berdoa. Berdoa dengan yakin seperti yang Alkitab ajarkan. Saya memutuskan untuk membereskan hati di hadapan Tuhan, melepaskan kepahitan, mematahkan ketakutan dan melakukan peperangan rohani dengan roh yang agresif. Saya harus menang di alam rohani, sebelum menang di alam jasmani. Saya berserah sepenuh-Nya kepada kehendak Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan saya dipermalukan.
Doa:
Bapa, aku tahu bahwa Engkau mendengarkan aku. Aku minta kasih karunia-Mu untuk bisa melewati saat-saat ini. Yang aku butuhkan bukan pertolongan manusia. Aku menginginkan keadilan-Mu dinyatakan. Engkau tidak akan membiarkan keadilan muncul terbalik. Biar hari ini Engkau mengembalikan sukacita dalam hatiku. Sukacita yang mendatangkan kekuatan untuk aku dapat hidup di dalam kehendak-Mu. Biar aku hidup hanya dari Firman-Mu. Firman yang mampu mengubah keadaan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Firman yang mampu membuat apa yang tidak ada menjadi ada. Terima kasih buat orang-orang disekelilingku yang masih mempercayai aku dan mengasihi aku. Merekalah perpanjangan kasih-Mu, sehingga aku masih boleh memiliki iman bahwa Engkau itu baik. Walaupun aku belum melihat, namun aku percaya bahwa segalanya akan baik-baik saja. Di dalam nama yang paling berkuasa di bumi, Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.
Yesaya 54:17
Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Senin, 07 Februari 2011
HARI TERBAIK UNTUK KEHILANGAN IMAN
Diposting oleh
Ferry Felani
01.41
Mazmur 37:23-24
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Pernahkah anda mengharapkan datangnya kabar baik, namun yang datang adalah kabar buruk. Saya mengalaminya dalam pola yang agak unik. Kabar baik tetap berdatangan, namun datang juga 1 kabar buruk yang cukup untuk menghapuskan kegembiraan saya akan kabar-kabar baik lainnya. 1 kalimat negatif mampu menghancurkan efek dari puluhan kalimat positif.
Hati saya dibuat hancur oleh sebuah kabar saat saya seharusnya menikmati sukacita yang luar biasa. Satu malam sebelumnya saya memutuskan untuk mengambil waktu berdoa puasa di saat yang special ini. Namun tak disangka-sangka, ketika membuka mata saya harus berhadapan dengan sebuah masalah yang belum pernah saya hadapi sebelumnya. Rasa takut dengan segera menyergap hati saya. Iman sekuat baja yang saya miliki beberapa jam sebelumnya, hilang entah ke mana.
Seseorang telah merusak nama baik saya. Ada kesalahpahaman yang tidak dikomunikasikan dengan baik. Perasaan terluka bercampur takut. Marah menjadi satu dengan kuatir. Dibutuhkan usaha yang sangat keras untuk membuat mata saya dapat memandang Tuhan. Masalah serasa jauh lebih nyata dibandingkan dengan Pribadi Allah yang besar, yang baru saja saya kagumi sebelumnya. Kekuatan rohani saya hilang. Sekenario-sekenario terburuk muncul di kepala saya.
Hari itu saya memang tidak punya pilihan lain, selain datang kepada Tuhan. Saya tidak dapat datang ke hadiratNya dengan sukacita, senyum di wajah dan iman yang penuh. Bahkan saya tidak dapat merasakan kehadiranNya pagi itu. Tapi saya tahu, saya memiliki Firman Allah (Alkitab) yang akan berbicara kepada saya.
Matius 5:3
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”
Hari di mana seharusnya saya merasa special, menjadi hari di mana saya belajar menjadi “nothing.” Kepala tertunduk dan berdoa. Saya tidak bisa meminta kepada Tuhan, saya harus berseru kepada-Nya. Setiap kali saya mengalami masalah, saya sangat mengharapkan Firman Tuhan berbicara. Saya ingin memiliki ayat yang bisa saya pegang sebagai suatu garansi bahwa saya bisa melewati hari ini dan mengatasi masalah ini.
Mengenai apakah saya salah atau tidak, saya percaya TUHAN Maha Tahu. Saya sangat mengharapkan pembelaan Tuhan, bukan sekedar pembelaan manusia. Saya tidak ingin orang-orang yang saya cintai menjadi sedih. Saya tahu, Bapa bisa dipercaya. Saya harus berdoa. Berdoa dengan yakin seperti yang Alkitab ajarkan. Saya memutuskan untuk membereskan hati di hadapan Tuhan, melepaskan kepahitan, mematahkan ketakutan dan melakukan peperangan rohani dengan roh yang agresif. Saya harus menang di alam rohani, sebelum menang di alam jasmani. Saya berserah sepenuh-Nya kepada kehendak Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan saya dipermalukan.
Doa:
Bapa, aku tahu bahwa Engkau mendengarkan aku. Aku minta kasih karunia-Mu untuk bisa melewati saat-saat ini. Yang aku butuhkan bukan pertolongan manusia. Aku menginginkan keadilan-Mu dinyatakan. Engkau tidak akan membiarkan keadilan muncul terbalik. Biar hari ini Engkau mengembalikan sukacita dalam hatiku. Sukacita yang mendatangkan kekuatan untuk aku dapat hidup di dalam kehendak-Mu. Biar aku hidup hanya dari Firman-Mu. Firman yang mampu mengubah keadaan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Firman yang mampu membuat apa yang tidak ada menjadi ada. Terima kasih buat orang-orang disekelilingku yang masih mempercayai aku dan mengasihi aku. Merekalah perpanjangan kasih-Mu, sehingga aku masih boleh memiliki iman bahwa Engkau itu baik. Walaupun aku belum melihat, namun aku percaya bahwa segalanya akan baik-baik saja. Di dalam nama yang paling berkuasa di bumi, Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.
Yesaya 54:17
Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.