Melewati badai saja tidak cukup. Ini waktunya membangun. Membangun sesuatu tidak mudah. Banyak orang hanya senang badai telah berlalu. Sekarang kita berada di comfort zone. Membangun itu beresiko. Bagaimana seandainya apa yang coba kita bangun itu gagal?

Membangun sesuatu membutuhkan keberanian. Berani menghadapi kemungkinan akan kegagalan. Ada orang-orang yang terlalu lelah dengan badai yang baru saja berlalu. Badai-badai p ktelah menimbulkan banyak ketakutan yang belum tersembuhkan meskipun badai telah berhenti. Badai yang sesungguhnya ada di dalam kita, berkecamuk dan mengendalikan setiap keputusan. Logika kita dicemari oleh ketakutan, sehingga membawa kita untuk main aman.

Iman menantang kita untuk tidak main aman dalam kehidupan ini. Orang yang selalu main aman akan selalu menyesali sejarah hidupnya. Karena kurang berani, hidupnya tidak banyak hal menarik untuk dikisahkan. Tidak banyak hal berarti untuk diteladani. Tidak ada nilai yang diperjuangkan. Bahkan mungkin tidak ada hal yang perlu di ubah, karena rasanya semua baik-baik saja.

Anggapan bahwa hidup yang kita jalani hari ini baik-baik saja merupakan sebuah jebakan. Membawa kita kehilangan kewaspadaan (sense of alertnesss). Akibatnya kita tidak merasa urgent untuk berlatih dan mempertajam diri.

Sungguh, tanpa tujuan yang benar memimpin kita dari dalam, hidup hampir tidak ada artinya. Hidup ranpa masalah bukanlah kehidupan itu sendiri. Kita baru benar-benar hidup ketika kita hidup menaklukkan masalah. Menang atas masalah & tetap berdiri untuk bisa membantu orang lain untuk menang atas masalahnya.

Meski badai telah selesai, ini bukan waktunya berdiam diri... Ada sesuatu yang harus dibangun. Bukan karena kita yang mau atau tidak... Melainkan karena ini adalah "perintah."

Seperti kitab Nehemia memberi tahu kita, bahwa inilah waktu untuk membangun kembali puing-puing. Jangan biarkan "kota" ini tetap menjadi reruntuhan. Kita membangun karena kita percaya bahwa Allah belum selesai dengan kita. Ia masih ingin berkarya melalui "kota" kita. Di sinilah tempat di mana Allah pernah memulai sesuatu yang baru. Dan Ia terus akan melakukan hal-hal yang baru di generasi ini.