Selasa, 15 April 2014

JANGAN LENGAH DALAM PENAMPIAN

Inspiring Leaders |
"Focus on biblical values in a busy world"

"Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu spt gandum,
tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, spy imanmu jgn gugur. Dan engkau, jikalau engkau sdh insaf, kuatkanlah saudara2mu." (Lukas 22:31-32)

Pd saat kalimat ini dikatakan oleh Yesus, Petrus sdg "over-excited" (terlalu bersemangat) dlm mengiring Yesus. Sptnya seiring meningkatnya popularitas Yesus, Petrus ikut mengalami perlakuan2 baik byk org kpd Yesus.

Dlm suatu ketika, saat seseorg mengalami antusias krn berkat, promosi, & prestasi yg Tuhan berikan dlm hidupnya, org tsb MUDAH MENJADI LENGAH THD KEDAGINGANNYA.

Pd kesempatan ini, Yesus kembali memanggil Petrus dgn nama lamanya: "Simon, Simon!" Nama "Petrus" menggambarkan "manusia baru," sdgkan nama "Simon" menggambarkan manusia lama.

Saat Petrus merasa ada dipuncak kejayaan, ia menjadi lengah, shg tanpa disadari "manusia lamanya" kembali muncul. Arogansi menyelinap masuk di hati Petrus.

Pada saat itulah Yesus memperingatkan bhw Iblis sedang menuntut untuk menampi Petrus spt gandum. Menampi artinya: hendak membuat Petrus terlempar keluar dari rencana Allah.

Iblis berupaya membuat seseorang yg sungguh2 dgn Tuhan untuk TERLEMPAR KELUAR DARI RENCANA ALLAH (KELUAR DARI KEHENDAK ALLAH), melalui byk cara seperti: rasa bersalah, kekecewaan, atau emosi2 negatif lainnya. Yg menjadi sasaran ialah: iman kita. Dgn bangkitnya kembali manusia lama Petrus (Simon), iblis hendak membuat iman Petrus gugur.

Namun pd saat itu Yesus tdk mengusir Iblis. Yg Yesus lakukan adalah mendoakan Petrus. Ini adalah wkt pengujian bagi Petrus. Petrus hrs bisa lulus dari penampian iblis dgn iman yg justru makin diperbarui shg dapat menguatkan teman2nya. Yesus mempercayai Petrus bhw ia dpt melalui penampian tsb & kembali beroperasi dgn manusia barunya.

Mari kita kembali berjalan dlm kerendahan hati & keluar dari penampian sbg manusia baru yg akan menguatkan hati byk org.

Your Prayer Partner,

Ferry Felani

Kamis, 10 April 2014

DIPERSIAPKAN UNTUK MENERIMA JANJI

Inspiring Leaders |
"Focus on biblical values in a busy world"

"Sesungguhnya, WAKTUNYA AKAN DATANG, demikianlah firman TUHAN, bahwa AKU AKAN MENEPATI JANJI YANG TELAH KUKATAKAN kepada kaum Israel dan kaum Yehuda." | Yer 33:14

MENEPATI JANJI adalah pekerjaan (job-description) TUHAN. Allah memberikan janjiNYA sbg ungkapan kasihNYA kepada kita.

Mengapa perlu JANJI? Mengapa Allah tidak langsung saja memberikan berkatnya tanpa harus berjanji terlebih dahulu? Allah memberikan janji terlebih dahulu dgn tujuan memberi ruang bagi kita untuk mempersiapkan diri. KITA PERLU DIPERSIAPKAN UNTUK DIBERKATI.  Allah hendak memberi ruang bagi kita untuk bertumbuh & berubah agar kita bisa masuk ke dalam penggenapan janjiNYA.

Janji TUHAN di dalam Alkitab, tidak hanya soal BERKAT, KELEPASAN, PEMULIHAN & KEMENANGAN, tetapi juga soal DISIPLIN & HUKUMAN. Disiplin & hukuman dapat menjadi janji TUHAN yg akan datang ke dalam hidup kita, jika kita meremehkan kesabaran TUHAN & tidak mau bertobat dari dosa-dosa yg telah mendapat peringatan dari Allah.

Pada saat ini, janji TUHAN yang mana yg sedang dtg ke dlm kehidupan kita? Apakah janji berkat, pemulihan, kelepasan & kemenangan? Atau janji disiplin & hukuman Allah untuk mendidik kita sbg anak-anakNYA?

Ada kalanya kita dipersiapkan untuk diberkati, namun ada kalanya kita dipersiapkan untuk menerima disiplin atau teguran dari TUHAN. Keduanya Allah lakukan untuk menunjukkan kasihNYA kepada kita. Bahkan disiplin & hukuman yg IA berikan kpd anak-anakNYA, adalah agar kita tdk dihukum bersama-sama dgn dunia & jg agar kita beroleh bagian dalam kekudusanNYA (Ibrani 12:10).

Melalui janji yg diucapkanNYA, sesungguhnya Allah hendak menyatakan & memperkenalkan DIRINYA. IA hendak menyatakan sifat-sifatNYA agar kita mengenal DIA. Kita tidak boleh terfokus pd apa yg dijanjikan, lebih drpd pengenalan akan Allah. Krn sesungguhnya, tujuan dari janji Allah diberikan ialah spy kita lebih mengenal DIA.

Your Prayer Partner,

Ferry Felani

Rabu, 09 April 2014

MEMBAGI SUKACITA DENGAN DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL

Inspiring Leaders |
"Focus on biblical values in a busy world"

"Aku BERSUKACITA, sebab aku dapat MENARUH KEPERCAYAAN KEPADA KAMU DALAM SEGALA HAL." | 2 Korintus 7:16

Salah satu tolak ukur pertumbuhan rohani seseorang dapat dilihat melalui seberapa mampu & konsisten ia untuk BERSUKACITA DALAM SEGALA KEADAAN. Setiap orang percaya harus BERTUMBUH DALAM SUKACITA. Pada waktu kita membandingkan diri dengan apa yg org lain telah miliki & capai, kita tetap mampu bersukacita krn kita menyadari bhw apa yg belum kita capai & miliki merupakan bagian dari PROSES & PEMBENTUKAN ALLAH.

Namun, memiliki sukacita saja tidak cukup menjadi tanda pertumbuhan rohani seseorg. Kita juga dipanggil untuk mampu MENGHADIRKAN SUKACITA DALAM HIDUP ORANG LAIN. Salah satu cara untuk menghadirkan sukacita dalam hidup org lain ialah dengan DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL.

Isteri akan bersukacita jika suami dapat dipercaya dalam segala hal, begitu jg sebaliknya; org tua akan bersukacita jika anak2 dapat dipercaya dalam sgl hal, begitu jg sebaliknya; atasan akan bersukacita jika bawahannya dapat dipercaya dalam sgl hal, begitu jg sebaliknya.

DAPAT DIPERCAYA MERUPAKAN SIFAT ALLAH. Allah yg DAPAT DIPERCAYA rindu MEMANIFESTASIKAN SIFAT-SIFATNYA melalui anda, shg byk org akan mudah untuk mempercayaiNYA.

DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL MERUPAKAN TANDA KEDEWASAAN. Agar mengalami pertumbuhan, kedewasaan & menghasilkan buah, kita harus membangun sikap DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL. Untuk DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL kita harus menyalibkan (mematikan) segala kedagingan & keinginan kita setiap hari.

Dibutuhkan keberanian untuk menjadi org yg dapat dipercaya. Jika ini area yg harus anda perbaiki, lakukanlah sblm anda hrs membayar lebih mahal dari yg mampu anda bayarkan.

Your Prayer Partner,

Ferry Felani

Selasa, 15 April 2014

Inspiring Leaders |
"Focus on biblical values in a busy world"

"Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu spt gandum,
tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, spy imanmu jgn gugur. Dan engkau, jikalau engkau sdh insaf, kuatkanlah saudara2mu." (Lukas 22:31-32)

Pd saat kalimat ini dikatakan oleh Yesus, Petrus sdg "over-excited" (terlalu bersemangat) dlm mengiring Yesus. Sptnya seiring meningkatnya popularitas Yesus, Petrus ikut mengalami perlakuan2 baik byk org kpd Yesus.

Dlm suatu ketika, saat seseorg mengalami antusias krn berkat, promosi, & prestasi yg Tuhan berikan dlm hidupnya, org tsb MUDAH MENJADI LENGAH THD KEDAGINGANNYA.

Pd kesempatan ini, Yesus kembali memanggil Petrus dgn nama lamanya: "Simon, Simon!" Nama "Petrus" menggambarkan "manusia baru," sdgkan nama "Simon" menggambarkan manusia lama.

Saat Petrus merasa ada dipuncak kejayaan, ia menjadi lengah, shg tanpa disadari "manusia lamanya" kembali muncul. Arogansi menyelinap masuk di hati Petrus.

Pada saat itulah Yesus memperingatkan bhw Iblis sedang menuntut untuk menampi Petrus spt gandum. Menampi artinya: hendak membuat Petrus terlempar keluar dari rencana Allah.

Iblis berupaya membuat seseorang yg sungguh2 dgn Tuhan untuk TERLEMPAR KELUAR DARI RENCANA ALLAH (KELUAR DARI KEHENDAK ALLAH), melalui byk cara seperti: rasa bersalah, kekecewaan, atau emosi2 negatif lainnya. Yg menjadi sasaran ialah: iman kita. Dgn bangkitnya kembali manusia lama Petrus (Simon), iblis hendak membuat iman Petrus gugur.

Namun pd saat itu Yesus tdk mengusir Iblis. Yg Yesus lakukan adalah mendoakan Petrus. Ini adalah wkt pengujian bagi Petrus. Petrus hrs bisa lulus dari penampian iblis dgn iman yg justru makin diperbarui shg dapat menguatkan teman2nya. Yesus mempercayai Petrus bhw ia dpt melalui penampian tsb & kembali beroperasi dgn manusia barunya.

Mari kita kembali berjalan dlm kerendahan hati & keluar dari penampian sbg manusia baru yg akan menguatkan hati byk org.

Your Prayer Partner,

Ferry Felani

Kamis, 10 April 2014

Inspiring Leaders |
"Focus on biblical values in a busy world"

"Sesungguhnya, WAKTUNYA AKAN DATANG, demikianlah firman TUHAN, bahwa AKU AKAN MENEPATI JANJI YANG TELAH KUKATAKAN kepada kaum Israel dan kaum Yehuda." | Yer 33:14

MENEPATI JANJI adalah pekerjaan (job-description) TUHAN. Allah memberikan janjiNYA sbg ungkapan kasihNYA kepada kita.

Mengapa perlu JANJI? Mengapa Allah tidak langsung saja memberikan berkatnya tanpa harus berjanji terlebih dahulu? Allah memberikan janji terlebih dahulu dgn tujuan memberi ruang bagi kita untuk mempersiapkan diri. KITA PERLU DIPERSIAPKAN UNTUK DIBERKATI.  Allah hendak memberi ruang bagi kita untuk bertumbuh & berubah agar kita bisa masuk ke dalam penggenapan janjiNYA.

Janji TUHAN di dalam Alkitab, tidak hanya soal BERKAT, KELEPASAN, PEMULIHAN & KEMENANGAN, tetapi juga soal DISIPLIN & HUKUMAN. Disiplin & hukuman dapat menjadi janji TUHAN yg akan datang ke dalam hidup kita, jika kita meremehkan kesabaran TUHAN & tidak mau bertobat dari dosa-dosa yg telah mendapat peringatan dari Allah.

Pada saat ini, janji TUHAN yang mana yg sedang dtg ke dlm kehidupan kita? Apakah janji berkat, pemulihan, kelepasan & kemenangan? Atau janji disiplin & hukuman Allah untuk mendidik kita sbg anak-anakNYA?

Ada kalanya kita dipersiapkan untuk diberkati, namun ada kalanya kita dipersiapkan untuk menerima disiplin atau teguran dari TUHAN. Keduanya Allah lakukan untuk menunjukkan kasihNYA kepada kita. Bahkan disiplin & hukuman yg IA berikan kpd anak-anakNYA, adalah agar kita tdk dihukum bersama-sama dgn dunia & jg agar kita beroleh bagian dalam kekudusanNYA (Ibrani 12:10).

Melalui janji yg diucapkanNYA, sesungguhnya Allah hendak menyatakan & memperkenalkan DIRINYA. IA hendak menyatakan sifat-sifatNYA agar kita mengenal DIA. Kita tidak boleh terfokus pd apa yg dijanjikan, lebih drpd pengenalan akan Allah. Krn sesungguhnya, tujuan dari janji Allah diberikan ialah spy kita lebih mengenal DIA.

Your Prayer Partner,

Ferry Felani

Rabu, 09 April 2014

Inspiring Leaders |
"Focus on biblical values in a busy world"

"Aku BERSUKACITA, sebab aku dapat MENARUH KEPERCAYAAN KEPADA KAMU DALAM SEGALA HAL." | 2 Korintus 7:16

Salah satu tolak ukur pertumbuhan rohani seseorang dapat dilihat melalui seberapa mampu & konsisten ia untuk BERSUKACITA DALAM SEGALA KEADAAN. Setiap orang percaya harus BERTUMBUH DALAM SUKACITA. Pada waktu kita membandingkan diri dengan apa yg org lain telah miliki & capai, kita tetap mampu bersukacita krn kita menyadari bhw apa yg belum kita capai & miliki merupakan bagian dari PROSES & PEMBENTUKAN ALLAH.

Namun, memiliki sukacita saja tidak cukup menjadi tanda pertumbuhan rohani seseorg. Kita juga dipanggil untuk mampu MENGHADIRKAN SUKACITA DALAM HIDUP ORANG LAIN. Salah satu cara untuk menghadirkan sukacita dalam hidup org lain ialah dengan DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL.

Isteri akan bersukacita jika suami dapat dipercaya dalam segala hal, begitu jg sebaliknya; org tua akan bersukacita jika anak2 dapat dipercaya dalam sgl hal, begitu jg sebaliknya; atasan akan bersukacita jika bawahannya dapat dipercaya dalam sgl hal, begitu jg sebaliknya.

DAPAT DIPERCAYA MERUPAKAN SIFAT ALLAH. Allah yg DAPAT DIPERCAYA rindu MEMANIFESTASIKAN SIFAT-SIFATNYA melalui anda, shg byk org akan mudah untuk mempercayaiNYA.

DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL MERUPAKAN TANDA KEDEWASAAN. Agar mengalami pertumbuhan, kedewasaan & menghasilkan buah, kita harus membangun sikap DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL. Untuk DAPAT DIPERCAYA DALAM SEGALA HAL kita harus menyalibkan (mematikan) segala kedagingan & keinginan kita setiap hari.

Dibutuhkan keberanian untuk menjadi org yg dapat dipercaya. Jika ini area yg harus anda perbaiki, lakukanlah sblm anda hrs membayar lebih mahal dari yg mampu anda bayarkan.

Your Prayer Partner,

Ferry Felani