Salah satu bentuk kemalasan yang paling berbahaya ialah: malas mengkoreksi apa yang kita yakini tentang sesuatu & bagaimana kita melakukan sesuatu. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan "self-correction" terus-menerus. Kemalasan untuk melakukan koreksi dapat menghasilkan stagnasi dalam segala hal.

"Koreksi" adalah kata yang sangat menakutkan bagi kebanyakan orang. Kita berusaha keras menghindarinya. Hanya menginginkan pujian tanpa mengharapkan koreksi, tidak akan membuat kepemimpinan bertumbuh. Kepemimpinan sangat identik dengan perubahan. Agar sebuah perubahan menjadi efektif & memiliki hasil yang positif, diperlukan tindakan koreksi yang dilakukan dengan benar.

Namun hal yang seringkali kita lupa sebelum melakukan koreksi ialah: mengembangkan kualitas hubungan. Tanpa kualitas hubungan yang baik, perubahan akan selalu menciptakan goncangan & rasa tidak aman. Keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ialah: keterampilan untuk membangun hubungan. Ada banyak hal besar & sulit yang dapat seorang pemimpin lakukan, jika ia memiliki kualitas hubungan & reputasi yang baik.

Untuk membangun kualitas hubungan & reputasi yang baik, dibutuhkan usaha & inisiatif. Kualitas hubungan & reputasi yang baik tidak datang dengan sendirinya. Kita perlu secara aktif membangunnya. Mulailah membangun hubungan yang baik dengan orang-orang yang sulit (difficult people). Jangan selalu melihat keberadaan "orang-orang yang sulit ini" (difficult people) sebagai musuh yang harus dikalahkan & disingkirkan. Milikilah kemampuan untuk "mengubah lawan menjadi kawan."

Kepemimpinan ialah tentang membangun hubungan dengan orang-orang yang sulit tanpa harus mengkompromikan prinsip kebenaran. Dengan mengembangkan hubungan dengan orang-orang yang sulit (difficult people), kapasitas & pengaruh kepemimpinan kita akan berkembang semakin besar.