Ketika melihat kembali ke Alkitab, saya mencoba menelusuri bagaimana istilah "40 hari" digunakan. Ternyata terdapat beberapa referensi tentang waktu "40 hari."
- Pada zaman Nuh, Air Bah menyapu seluruh bumi selama 40 hari.
- Musa naik ke Gunung Sinai untuk menerima 2 Loh Batu bertuliskan Sepuluh Perintah Allah selama 40 hari.
- Dua Belas Pengintai pergi mengintai Tanah Kanaan selama 40 hari.
- Elia berjalan selama 40 hari dari padang gurun tempat ia mengasihani diri menuju gunung Horeb tempat ia menerima pewahyuan.
- Yunus memperingatkan bahwa kota Niniwe diberi waktu selama 40 hari untuk bertobat sebelum kota tersebut akan ditunggangbalikkan.
- Yesus selama 40 hari berpuasa di Padang Gurun & dicobai oleh Iblis,
- Ketika bangkit, Yesus berulang kali menampakkan diri kepada murid-muridNya & mengajar tentang Kerajaan Allah selama 40 hari.
Seluruh rangkaian keterangan Alkitab mengenai penggunaan istilah "40 hari" dapat dirangkai menjadi 2 kata, yaitu: "WHAT'S NEXT?"
40 Hari menggambarkan TIME OF TRANSITION (waktu/masa transisi).
40 Hari menggambarkan TIME LIMIT OR DEADLINE (batas waktu yang ditetapkan).
Setiap orang pasti pernah/akan mengalami masa-masa transisi dalam hidupnya. Misalnya: ketika lulus kuliah, baru kembali ke Indonesia setelah lama tinggal di luar negeri, baru menikah, baru punya anak, baru ditinggal oleh orang yang dikasihi, dll.
Ada orang-orang yang berhasil melalui masa-masa transisi ini dengan baik, sehingga mereka keluar dari aitu & BE A BETTER PERSON. Namun ada juga yang tidak bisa "move on," menjadi frustasi, mengasihi diri bahkan melakukan tindakan yang destruktif.
"Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu JANGAN BERDUKACITA SEPERTI ORANG-ORANG LAIN YANG TIDAK MEMPUNYAI PENGHARAPAN. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia." [1 Tesalonika 4:13-14]
1. TEMUKAN KEHENDAK ALLAH DI DALAM MASA-MASA TRANSISI YANG KITA SEDANG HADAPI
Jangan kehilangan suara Tuhan hanya karena kita terlalu fokus pada diri sendiri. Allah telah selesai dengan "orang yang kita kasihi" (yang telah meninggal), tetapi Tuhan belum selesai dengan kita. Jangan habiskan energi kita untuk meratap, tetapi gunakan energi kita untuk bergumul agar kita tahu what's next yang Tuhan inginkan.
2. JANGAN TAKUT UNTUK BERUBAH, UBAHLAH APA YANG PERLU DIUBAH DI MASA TRANSISI YANG SEDANG KITA HADAPI
Jangan berubah ke arah yang salah hanya karena kita dikuasai oleh emosi negatif. Pastikan kasih & kebenaran Allah menguasai hati kita, sehingga kita mampu berubah ke arah yang benar.
SERENITY PRAYER
Reinhold Niebuhr (1892-1971)
God grant me the serenity
to accept the things I cannot change;
courage to change the things I can;
and wisdom to know the difference.
Living one day at a time;
enjoying one moment at a time;
accepting hardships as the pathway to peace;
taking, as He did, this sinful world
as it is, not as I would have it;
trusting that He will make all things right
if I surrender to His Will;
that I may be reasonably happy in this life
and supremely happy with Him
forever in the next.
Amen.
to accept the things I cannot change;
courage to change the things I can;
and wisdom to know the difference.
Living one day at a time;
enjoying one moment at a time;
accepting hardships as the pathway to peace;
taking, as He did, this sinful world
as it is, not as I would have it;
trusting that He will make all things right
if I surrender to His Will;
that I may be reasonably happy in this life
and supremely happy with Him
forever in the next.
Amen.
3. JANGAN MENOLEH KE BELAKANG UNTUK HIDUP DI MASA LALU, SEHINGGA KITA TIDAK SIAP (LAYAK) BAGI APA YANG TUHAN INGIN KERJAKAN DI HIDUP KITA
"Masa lalu adalah tempat yang baik untuk kita belajar, namun bukan tempat yang baik untuk kita hidup di dalamnya." [Philip Yancey]
Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." [Lukas 9:62]
Orang yang hidup di masa lalu akan membuat seseorang tidak siap untuk apa yang hendak Allah kerjakan di dalam hidupnya.
Ketika masa-masa transisi datang dalam hidup anda, pastikan anda mampu UNTUK BANGKIT, berubah ke arah yang lebih baik & menjadikan masa transisi tersebut sebuah titik balik di mana anda mendapat KEKUATAN BARU untuk hidup lebih luar biasa lagi.
0 komentar:
Posting Komentar