[Inspiring Leaders]
"Focus on biblical values in a busy world"

Ada alasan mengapa Allah mengizinkan anda terluka? Agar melalui luka-luka itu anda belajar mengenal diri sendiri, orang lain & Allah.

Jangan terlalu fokus pada rasa sakit yang ditimbulkan oleh luka-luka itu, sehingga anda kehilangan "kesadaran rohani" untuk mengenali diri anda sendiri.

Waktu terluka adalah waktu untuk kita berhenti sejenak agar dapat memulai lagi dengan lebih hebat, bukan waktu untuk mengasihani diri, menyerah & minta dimaklumi.

Banyak orang mudah menjadi "tidak bijak" ketika terluka. Luka-luka mereka dijadikan alasan untuk kesalahan-kesalahan yg disengaja, bahkan direncanakan.

Kita harus belajar untuk tetap bijak saat terluka. Iblis ingin agar anda kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan dengan benar dikala anda terluka. Namun jika anda membiasakan diri untuk hidup di dalam Roh, anda akan belajar bagaimana mengatasi rasa sakit agar anda tidak kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan dengan benar, terutama di saat anda terluka.

Jangan besar-besarkan luka yg anda alami. Bukan karena luka tersebut tidak penting. Melainkan karena ada Allah Yang Menyembuhkan tinggal di dalam anda. Besarnya luka itu tidak sebanding dengan besarnya kuasa kesembuhan yg tersedia bagi anda. Kesembuhan bukan ada di luar diri anda, melainkan ada di dalam Allah yg tinggal di dalam diri anda.

Mungkin ini bukan waktunya "menanti kesembuhan," melainkan ini waktunya untuk "menjadi sembuh." Anda harus memutuskan untuk menjadi sembuh, agar kuasa kesembuhan yg ada di dalam diri Allah "tumpah" ke dalam diri anda.

Jangan lagi melayani dengan "roh yang terluka," sehingga anda menggunakan berkat yg anda miliki untuk menyakiti org lain.

"Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang." [Matius 12:20]

Your Prayer Partner,

Ferry Felani