Kadang kita tidak mengerti mengapa tiba-tiba keadaan berbalik menyerang kita. Kita merasa perlakuan orang-orang tertentu begitu buruk kepada kita. Kita bingung karena merasa perlakuan mereka tidak sebanding dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kita menjadi terluka sekaligus bingung.

Hidup memang tidak adil. Kadang kita diminta untuk mempertanggungjawabkan sesuatu yang diperbuat orang lain. Orang jahat lolos, orang baik masuk penjara. Seperti seakan-akan tidak ada untungnya menjadi orang baik.

Itu sebabnya mungkin banyak orang lebih memilih setengah-setengah. Bahkan kita mungkin pernah mendengar orang mengatakan: "orang baik umurnya pendek." Kebaikan harus disyukuri, bukan dihindari. Meskipun dirugikan karena melakukan kebaikan, hal itu tetap baik.

Kita hidup di tengah-tengah generasi yang tidak bisa membedakan tangan kiri dengan tangan kanan. Tidak bisa membedakan mana orang baik mana bukan. Semua dinilai hanya dari penampilan semata.

Firman Tuhan ditulis untuk mempersiapkan kita akan banyak hal yang tidak ideal yang akan terjadi di dalam perjalanan kita di bumi. Kita tidak dapat lolos dari orang-orang yang membenci kita. Sebaik-baiknya kita hidup, selalu ada saja orang yang tidak menyukai kita. itulah uniknya manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.

Kristen bukan jaminan. Banyak orang Kristen yang melayani tetapi bersikap lebih jahat daripada orang yang tidak mengenal Allah. Mereka dibentuk oleh masa lalu mereka. Mereka belum selesai dengan masa lalu mereka. Mereka hanyalah anak-anak yang terkurung dalam tubuh dewasa. Anak-anak yang ketakutan, marah, bingung, dan tidak dapat mengekspresikan diri.

Menjadi orang Kristen yang berani itu tidak mudah, namun perlu. Berani bertindak benar, mengambil sikap, menyatakan apa yang benar bahkan berani untuk merendahkan hati demi prinsip. Kadang Bapa yang penuh kasih mengizinkan kita belajar kerendahan hati sampai titik terendah. Bukan sekedar kerendahan hati yang membuat kita "tiarap", melainkan kerendahan hati yang membuat kita "tenggelam."

Tidak ada yang lebih buruk dari perasaan tenggelam. Seakan-akan kita mendapat kepastian yang negatif. Kepastian untuk turun lebih dalam tempat yang gelap dan sunyi. Kita merasa sendirian, tertolak, perih, takut, marah, kecewa, bingung... ketidakpastian dan keputusasaan menyergap kita. Akankah kita bisa melihat hari esok? Apakah masih ada harapan untuk hidup yang lebih pasti? Bukan pasti turun ke bawah, melainkan pasti menemukan Allah dan janji-janji-Nya.

Kadang kita lelah menerima janji. Kita menginginkan penggenapan janji. Sampai kapan harus menunggu, kita tidak tahu. Jika hidup ini seperti film "Life is Waiting" (Tom Hanks), sampai kapankah kita bersedia menunggu? Mari kita hapus kata "menyerah" dari kamus kehidupan. Dan belajar menjadi keras kepala untuk hal-hal yang benar. Bukankah hidup itu lebih penting daripada sekedar memusingkan pendapat orang lain? Ketakutan akan hilang jika dihadapi. Keberanian bukanlah tidak adanya rasa takut di hati kita, melainkan tetap melangkah meskipun takut.

Selamat berjuang kawan! Ada hidup yang lebih dari biasa. Kamu hanya harus terus berusaha dan tidak menyerah hanya karena semua hal berbalik menyerangmu.