Saya sedang membaca buku "Berpikir dan Berjiwa Besar" yang ditulis oleh David J. Schwartz. Saya merasa tertemplak ketika membaca sebuah cerita dari buku tersebut.

Lima atau enam tahun yang lalu, seorang profesor yang sangat ahli mengatakan kepada saya tentang rencananya untuk menulis buku, biografi dari tokoh kontroversial beberapa dasawarsa yang lalu. gagasannya sangat menarik; gagasan tersebut hidup & mempesona. Profesor tersebut tahu apa yang ingin ia katakan, & ia mempunyai keahlian & energi untuk mengatakannya. Proyek tersebut ditakdirkan untuk memberinya imbalan berupa kepuasan batin yang besar, prestise & uang.

Musim semi yang lalu, saya bertemu kembali dengan teman saya ini & dengan lugu bertanya kepadanya apakah buku tersebut sudah hampir selesai. (Ini kesalahan besar; ini membuka luka lama).

Belum, ia belum menulis buku itu. Ia bergulat dengan dirinya sendiri untuk sesaat seolah ia sedang berdebat dengan dirinya apakah perlu menjelaskan alasannya. Akhirnya ia mengatakan bahwa ia terlalu sibuk, ia mempunyai "tanggungjawab" lebih besar & benar-benar tidak dapat menulis bukunya.

Setiap hari ribuan orang mengubur gagasan yang bagus karena mereka takut untuk melaksanakannya. Gagasan yang bagus saja tidak cukup. Gagasan sederhana yang dilaksanakan, & dikembangkan, adalah seratus persen lebih baik daripada gagasan hebat yang mati karena tidak ditindaklanjuti.

Sejak beberapa bulan lalu, saya ingin sekali menulis sebuah buku berjudul "Equipped For Hope." Ketika hasrat tersebut muncul di hati saya, saya menulis beberapa draft tentang buku tersebut. Sampai saya sadari bahwa saya tidak pernah lagi menyentuhnya. Penundaan, entah apapun alasannya, membuat seseorang menjadi tidak produktif. Saya harus kembali meneruskan apa yang telah saya mulai, sehingga di tahun ini, buku "Equipped For Hope" bisa terbit & menjadi berkat bagi banyak orang.